Arsip Kategori: Kegiatan Sekolah
Launching “Pendekar Shubuh”
Pemandangan yang tak biasa tampak pada waktu Shubuh hari Sabtu, 13 Januari 2018 di Masjid At Taqwa Babatan Mukti. Masjid disamping SD Islam Terpadu At Taqwa ini dipenuhi jama’ah sholat Shubuh. Bahkan kapasitas masjid yang memiliki Lantai 2 ini sampai tidak bisa menampung jamaah. Akhirnya jamaah putri dan ibu-ibu harus rela sholat di luar masjid. meskipun begitu, para jamaah tetap khusyuk melaksankan ibadah Sholat Shubuh.
Banyaknya jamaah itu terdiri dari masyarakat sekitar, wali murid dan murid siswa kelas V dan VI SDIT At Taqwa, walimurid Preschool At Taqwa, OSIS SMPIT At Taqwa dan guru karyawan LPI At Taqwa. Setelah melaksanakan Sholat Shubuh berjamaah, Ustadz Nur Hidayat selaku Direktur LPI At Taqwa me-launching Program Pendekar Shubuh.
Program Pendekar Shubuh adalah suatu program yang diperuntukkan bagi siswa kelas V dan VI SDIT At Taqwa untuk melaksanakan Sholat Shubuh berjamaah di masjid sekitar rumah mereka. Mereka akan mendapatkan kartu monitoring dari Waka Kesiswaan SDIT At Taqwa. Dimana di dalam kartu tersebut, siswa harus meminta tanda tangan dari imam masjidnya. Bagi siswa yang berhasil melaksanakan Sholat Shubuh berjamaah 40 hari tanpa putus, maka akan mendapatkan hadiah sepeda dari Direktur LPI At Taqwa. Setelah itu, para jamaah mendapat Motivasi Shubuh yang sangat dasyat dari Ustadz Suhadi Fadjaray dengan tema “Membangun Generasi Terbaik Berbasis Masjid“.
Program ini diluncurkan karena SDIT At Taqwa ingin membangun generasi Islam yang tangguh berbasis masjid. Semoga ALLAH SWT memudahkan ikhtiar kita untuk mencetak generasi Islam yang akan membawa kebaikan bagi negeri Indonesia tercinta.
Persiapkan Sukses melalui AMST
“Gagal dalam berencana, maka sesungguhnya kita sedang merencanakan kegagalan”. Sebuah peribahasa yang sering kita dengar. Peribahasa tersebut memang sangat benar.
SD Islam Terpadu At Taqwa sebagai sekolah yang bervisi mencetak generasi beraqidah, berakhlaq dan berprestasi optimal berharap siswa kelas 6 sebagai lulusan sekolah dapat mempunyai karakter seperti visi tersebut. Untuk mencetak generasi seperti yang tertera visi tersebut, SDIT At Taqwa berusaha membuat program yang terstruktur.
Program tersebut bernama Achievment Motivation and Spiritual Training (AMST 2018). AMST ini rutin dilaksanakan setiap taun pada jenjang kelas V. Harapannya adalah siswa kelas V sudah mempersiapkan diri untuk menjadi lulusan terbaik ketika nantinya di kelas VI. Tahun ini, tema AMST 2018 adalah “Ibda’ binafsik, Ha Ana Dza!!“. Dilaksanakan di Pusdiklat Hidayatullah Batu pada tanggal 10 – 11 Januari 2018, peserta AMST 2018 harus melakukan hal-hal terbaiknya dimulai dari diri sendiri. Sehingga peserta AMST 2018 dapat dengan bangga menunjukkan prestasinya kelak kepada orang tua atau guru.
Sejak keberangkatan dari sekolah pada pukul 07.15 WIB, peserta sudah sangat antusias. Setiba di lokasi pada pukul 10.30 WIB, peserta dipersilahkan menuju ke kamar masing-masing dan istirahat sejenak. Adzan Dhuhur berkumandang, peserta bergegas menuju masjid untuk melaksankan sholat Dhuhur berjamaah dengan warga di sekitar lokasi. Tepat pukul 12.45 WIB, acara dibuka oleh sambutan Kepala SDIT At Taqwa Ustadzah mamik Indrawati, S.Pd. “Ustad dan Ustadzah ingin ada perubahan dari dari kalian setelah mengikuti kegiatan AMST ini ya..” pesan beliau kepada seluruh peserta.
Pada hari pertama, peserta mendapat 4 materi luar biasa. Keempat materi tersebut berlangsung dari pukul 14.30 – 21.00 WIB. Keempat materi tersebut adalah:
- Mission Possible oleh Ustadz Rendra Siswoyo
- Great Attitude ala Rasulullah oleh Ustadz Suhadi Fadjaray
- Motivasi Belajar oleh Ustadz Johan Eka Wardana
- Program Bimbel dan Peta Sukses oleh Ustadz Hasanudin Arif
Mengawali hari kedua, peserta melaksanakan Qiyamul Lail dan refleksi diri serta dilanjutkan sampai Sholat Shubuh berjamaah. Salah satu Ustadz pengasuh Hidayatullah juga memberi kajian pagi untuk peserta AMST. Sungguh pengalaman yang luar biasa untuk siswa. Ketika cahaya matahari sedikit meyapa, peserta diajak tadabur alam dengan menjelajahi daerah persawahan di sekitar Pusdiklat Hidayatullah. Setelah itu, peserta menikmati sarapan pagi ditemani susu sapi hangat.
Acara dilanjutkan dengan Outbond oleh tim dari Hidayatullah. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 07.00 – 11.00 WIB. Ada lima pos yang harus dilalui oleh peserta, diantaranya:
- Flying Fox;
- Berjalan di atas tali;
- Panahan;
- Lingkaran Berapi; dan
- Karet Melayang.
Hal positif yang diambil dari kegiatan Outbond tersebut adalah keberanian, manajemen diri, fokus, kerja sama, dan rela berkorban demi tim.
Semoga seluruh materi, games, dan pengalaman selama kegiatan AMST 2018 dapat memberi motivasi lebih kepada siswa kelas V untuk semakin meningkatkan prestasi di kemudian hari.
Berikut ini foto-foto kegiatan yang lainnya:
Kembali Juara Lewat Al Qur’an
Hari dilaksanakannya berbagai perlombaan dalam acara Ajang kreatifitas Santri (AKSI) 2017 yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Cabang perlombaan tersebut terdiri dari Tahfidz surat di juz 30, Tartil Al Quran, Adzan dan iqomah, Cerdas cermat, Dai, Fashion show dan Mewarnai. Perlombaan diikuti oleh santriwan dan santriwati TPA/ TPQ serta siswa dan siswi SD/MI se-Kota Surabaya dan sekitarnya, mulai usia 5 hingga maksimal 12 tahun bergantung pada cabang lomba yang diikuti.
Kami dari SDIT Attaqwa mengikutkan 4 siswi sebagai perwakilan dari sekolah untuk ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut. Cabang lomba yang kami ikuti adalah Tahfidz surat di juz 30 dan Tartil Al Quran. Pada cabang lomba tahfidz diwakili oleh Ananda Awang cahya pangesti kemuning kelas 3 dan Ananda Aura arsy diu cahyadi kelas 4, sedangkan pada cabang lomba Tartil Al Quran diwakili oleh Ananda Hayra Annasya dan Ananda Rifaya sharliz Azaria siswi kelas 4.
Kami berada di lokasi lomba yaitu tepatnya di Masjid Baitul Makmur 2 Unesa, Lidah Wetan Surabaya pada pukul 07.00 untuk melakukan pendaftaran ulang, kemudian kami mengikuti pembukaan acara pada pukul 08.00. Perlombaan serentak dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir bersamaan pukul 11.00, kemudian dilanjutkan istirahat dan sholat dzuhur berjamaah serta kami mengikuti penutupan pada pukul 12.00 sampai dengan 13.30 WIB.
Sesaat sebelum perlombaan dimulai Ananda Faya, Ananda Aura, Ananda Nasya dan Ananda Awang sempat merasa grogi, karena bagi mereka ini adalah perlombaan tahfidz dan tartil yang pertama kali mereka ikuti diluar sekolah. Dan hal tersebut tentunya sangat wajar, akan tetapi kami meyakinkan kepada mereka agar tetap rileks dan terus berdoa, insya Alloh nanti saat giliran tampil mereka bisa dan diberikan kelancaran oleh Alloh.
Alhamdulillah 2 jam berlalu dan para siswi Attaqwa sudah tampil dengan kemampuan mereka yang maksimal dan lancar tanpa kesalahan. Sebenarnya tujuan awal kami mengikutkan lomba sekaligus memberikan pengertian kepada mereka adalah niat mengikuti lomba ikhlas karena Alloh, menambah pengalaman, melatih mental/keberanian dan meningkatkan kepercayaan diri. Sehingga juara menjadi bonusnya. Sekali lagi Alhamdulilah tiba sesi pengumuman pemenang dan keberuntungan berada di pihak kami, keempat siswa kami menjadi juara untuk lomba Tahfidz dan lomba Tartil. Juara 1 lomba tahfidz oleh Ananda Aura arsy diu cahyadi dan Juara 2 lomba tahfidz oleh Ananda Awang cahya pangesti kemuning. Juara 1 lomba Tartil oleh Ananda Hayra Annasya dan juara 3 lomba tartil oleh Ananda Rifaya sharliz Azaria.
Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para ustadz dan ustadzah yang sudah membimbing Ananda, serta ayah bunda yang senantiasa mendukung dan mendoakan hasil yang terbaik bagi Ananda. Harapan kami selanjutnya adalah semoga Ananda tetap istiqomah dan semangat dalam mempelajari Al Quran serta melahirkan banyak prestasi dalam berbagai bidang. Kami berharap juga agar selanjutnya sekolah Attaqwa bisa mengikuti berbagai macam cabang lomba dan menumbuhkan para generasi yang berakhkaqul karimah dan berprestasi. Aamiin…
By: Ula Mauidhotul Hasanah
Semangat dalam Berjuang dan Bercita-Cita
10 November adalah hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan terlebih untuk warga Surabaya karena di saat itulah simbol perlawanan terhadap penjajah telah dikobarkan. Seolah olah kemajuan kota Surabaya tidak lahir dengan cuma-cuma. Berbagai perjuangan yang mebutuhkan pengorbanan harta, tetesan darah dan air mata, hingga melayangnya nyawa adalah harga yang harus dibayar dengan semangat nasioanalisme.
Ada berbagai cara dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November tersebut . Satu satunya adalah dengan mengadakan bermacam-macam kegiatan dengan tema kepahlawanan. Kegiatan kreatif dan menarik digelar oleh SDIT AT TAQWA yang diikuti oleh semua jenjang mulai dari siswa kelas 1 sampai kelas 6 pada hari Jumat (10/11). Mereka sangat bersemangat mengikuti serangkaian kegiatan Peringatan Hari Pahlawan tersebut. Wajah penuh coretan pun menghiasi wajah-wajah siswa ataupun guru.
Di hari ini, ada beberapa lomba yang diikuti oleh siswa kelas 1 – 6. Antara lain: cerpen, sumpah pemuda, menyanyi, poster, menghias tampah. Saat lomba menyanyi dan pembacaaan sumpah pemuda misalnya. Siswa-siswa yang tampil sangat mempersiapkan penampilan mereka. Seragamnya banyak yang selaras dan atribut pendukungnya juga lengkap. Pada Lomba Hias Tampah juga tampak kreatifitas dari peserta sangat baik. Satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang harus menghias 1 tampah. Hal yang tidak mudah untuk menggabungkan berbagai macam ide ke dalam satu media. Dari hasil kreativitas siswa SDIT AT TAQWA ini, banyak yang memberi semangat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan.
Acara tersebut lebih menarik karena ada supporter yang mendukung teman temannya ketika tampil. Mereka bersorak agar peserta yang mereka dukung bisa tampil maksimal. Support mereka terhadap kawan kawannya juga dinilai oleh panitia.
Panitia sepakat kegiatan kali ini bertema “Semangat Pemuda, Semangat 45, Berjuang meraih cita-cita, KITA BISA”. Menurut Ustadzah Tyas selaku PJ kegiatan ini, harapan pengambilan tema tersebut adalah siswa dapat belajar dari cara perjuangan para pahlawan untuk selalu teguh dan tidak putus asa dalam berjuang khususnya dalam belajar untuk meraih cita-cita. “Agar lebih dekat dengan tokoh pahlawan dan tahu bagaimana cara mengisi kemerdekaan” katanya menyakinkan. Memang, dari lomba ini siswa diharapkan memiliki jiwa kepahlawanan serta semangat yang tangguh untuk berjuang menuju kejayaan hidup. Negara tanpa pahlawan sama artinya negara tanpa kebanggaan. Jika sebuah negara tak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, negeri itu miskin harga diri. Ia bahkan bisa menjadi bangsa kelas teri. Karena itu, memperingati Hari Pahlawan merupakan saat tepat untuk evaluasi ulang pemahaman akan arti pahlawan agar tidak hanya akan menjadi seremoni hampa makna, tak membuat perubahan apa pun bagi negara. (Joshygharay)